Senin, 25 November 2013

PENTINGNYA TAJUK SUBJEK DALAM TEMU KEMBALI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan kini semakin menjamur, hal ini ditandai dengan berbagai macam adanya penemuan-penemuan baru. Disamping menjamurnya ilmu pengetahuan maka perpustakaan harus menyediakan berbagai informasi. Sebagai lembaga penyedia informasi perpustakaan harus bisa memenuhi kebutuhan bagi para pemakainya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka pelayanan yang ditawarkan di perpustakaan harus lebih efisien. Salah satu pelayanannya yaitu akses yang mudah untuk menemukan informasi yang dicari. Selain itu untuk temu kembali informasi juga harus diatur sebaik mungkin agar memudahkan para penggunanya.
Penelusuran informasi menjadi penting karena inti dari sebuah perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana memberikan jalan  kepada pemakai untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.

B.     Rumusan Masalah 
a.      Apa pengertian tajuk subjek ?
b.      Apa saja jenis subjek ?
c.       Bagaimana cara menentukan subjek ?
d.      Apa saja jenis-jenis tajuk subjek ?
e.       Mengapa tajuk subjek penting didalam perpustakaan ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Tajuk Subjek
Tajuk Subjek adalah kata atau kumpulan kata yang menentukan subjek buku dan material lainnya serta menyatukan materi perpustakaan di bawah subjek yang sama, digunakan pada katalog atau pangkalan data.

B.     Jenis Subjek
Subjek dokumen dapat dibagi menjadi 4 jenis subjek :
1.      Subjek Dasar (basic subject)
Subjek Dasar adalah dokumen membahas satu disiplin atau subdisiplin / bidang spesialisasi secara umum.
Contoh :
·         Judul                : Pengantar Ilmu Pendidikan
·         Rangkuman     : Pendidikan
2.      Subjek Sederhana (simple subject)
Subjek sederhana adalah dokumen tentang 1 subjek dasar (satu disiplin / subdisiplin / bidang spesialisasi) + satu focus dari satu faset.
Contoh :
·         Judul               : Pendidikan Taman Kanak-kanak
·         Rangkuman     : Pendidikan / Taman Kanak-kanak
(fasetnya : lembaga pendidikan, focus : taman kanak-kanak)
3.      Subjek Majemuk (compound subjek)
Subjek majemuk adalah dokumen tentang 1 subjek dasar + focus lenih dari dua faset.
Contoh :
·         Judul                           : Kurikulum Sekolah Dasar
·         Rangkuman                 : Pendidikan/Sekolah Dasar : Kurikulum/
·         Ctt. Pendidikan           : Subjek Dasar
·         Sekolah Dasar             : focus dari faset lembaga pendidikan
·         Kurikulum                   : focus dari faset komponen pendidikan
4.      Subjek Kompleks
Subjek kompleks adalah dokumen tentang interaksi antara dua subjek dasar.
Contoh :
·         Judul : Pengaruh pendudukan jepang pada Novel Indonesia
·         Subjek dasar : Sejarah dan Kesusasteraan
·         Rangkuman : Kesusasteraan/Indonesia : novel/

C.    Cara Menentukan Subjek
Sebelum pustakawan atau pengindeks dapat menempatkan suatu bahan pustaka pada kelas atau penggolongan yang sesuai, pustakawan perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku tersebut, sudut pandangan yang dianut penulis serta bentuk penyajiannya. Untuk itu pengindeks perlu mengetahui bagaimana membaca buku secara “teknis” untuk mengetahui isi buku.



1.        Judul  buku  tidak  selalu  mencerminkan  isi  yang  dibahasnya,  bahkan  kadang-kadang membingungkan.  Untuk  itu  perlu  diadakan  pemeriksaan lebih  lanjut.  Sebagai  contoh buku dengan judul habis Gelap Terbitlah Terang, Si  Hijau Yang Cantik, Gema Tanah Air, tidak dapat ditentukan subyeknya begitu saja.  Untuk memperoleh keterangan atau petunjuk  lebih  jauh  perlu  dilihat  anak  judul  (judul tambahan),  serta  judul  seri  (kalau ada). Namun demikian kadang-kadang judul buku dengan mudah memberikan petunjuk tentang isinya, seperti Ekonomi, Matematika, BahasaIndonesia dan sebagainya.
2.      Kata  pengantar  sebuah  buku  dapat  memberikan  petunjuk  kepada  pengklasir,  tentang, maksud dan ide suatu bahan pustaka  yang disampaikankepada pembaca, dan sasaranmasyrakat  pembaca.  Kata  pengantar  biasanya  dibuat  oleh  pengarang.  Tetapi  ada kalanya dibuat oleh ahli dalam bidangnya atas pemintaan pengarang.
3.      Daftar isi sebuah buku merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku tersebut, karena memuat secara terperinci tentang pokok bahasan perbab, serta subbab.
4.      Bibliografi  atau  sumber  yang  dipakai  sebagai  acuan  untuk  menyusun  buku  dapat memberikan petunjuk tentang subyek suatu buku.
5.       Pendahuluan  suatu  buku  biasanya  memberikan  informasi  tentang  sudut  pandang pengarang tentang subyek, dan ruang lingkup pembahasan.
6.      Apabila  dari  langkah  di  atas  pengklasir  belum  bisa  menemukan  subyek  buku  maka
7.      langkah  yang  perlu  dilakukan  adalah  membaca  teks  buku  secara  keseluruhan  atau sebagian,  atau  mencari  smber  informasi  dari  timbangan  bku  pada  koran  atau  majalah ilmiah terpercaya, serta bisa juga dari katalog penerbit.
8.      Meminta pertolongan dari orang yang ahli dalam bidangnya. Ini merupakan jalan keluar terakhir apabila pengklasir mengalami kesulitan dalam menentukan subyek buku yang tepat.

D.    Jenis – Jenis Tajuk Subjek
  Beriku adalah jenis-jenis tajuk subjek :
a.    Tajuk Utama
Tajuk utama merupakan konsep tunggal/sederhana, yang dapat berupa yang berikut.
1)   Tajuk kata benda tunggal. Misalnya, ekonomi, hukum, politik, dan sebagainya.
2)   Tajuk  ajektif.  Tajuk  ini  terdiri  atas  dua  istilah,  yaitu  kata  benda  diikuti  dengan kata ajektif. Misalnya, benda besar, binatang beracun, dan sebagainya.
3)   Tajuk  frase/kosa  kata.  Tajuk  ini  berupa  susunan  beberapa  istilah.  Misalnya, depresi pada anak, diabetes dalam kehamilan, dan sebagainya.
b.    Tajuk Inversi
Tajuk inversi (pembalikan istilah) perlu dikatakan karena hal-hal berikut.
1)   Masyarakat  lebih  mengenal  istilah  dasar.  Misalnya,  hakim,  ahli,  hukum,  dan pembaruan. Menggunakan istilah yang luas dalam segala aspeknya. Misalnya,
Ø Angkatan Bersenjata – Komunikasi
Ø Angkatan Bersenjata – Lambang
Ø Angkatan Bersenjata – Logistik
Ø Angkatan Bersenjata – Manuver
c.    Tajuk Gabungan
Tajuk gabungan merupakan penggabungan dua unsur yang sederajat atau berkaitan dengan kata  penghubung  “dan.”  Misalnya,  agama  dan  musik,  bank  dan  perbankan,  perawat  dan perawatan, dan sebagainnya.
d.   Tajuk Tambahan
Tajuk tambahan menyatakan adanya subyek utama dan subyek tambahan, yang merupakan implementasi dari subdivisi nomor kelas.
Perhatikancontoh berikut.
1)   Nama pribadi/orang   :  Kurniawan, Fatah
2)   Nama geografi/propinsi  :  Jawa Timur-Sejarah; Magetan-Geografi
3)   Nama bangsa/suku bangsa  :  Maori-adat kebiasaan, Sunda Perkawinan
4)   Nama barang    :  Genderang, Baju, dan sebagainya.
5)   Nama tanaman   :  Anthurium-Bunga, Mahoni, Buah, dan sebagainya.
6)   Nama perjanjian   :  Meja Bundar-Perjanjian, Gianti-Perjanjian
7)   Nama organisasi/lembaga  :  Pusat Bahasa, Pemuda Pancasila, dan sebagainya.

E.      Pentingnya Tajuk Subjek di Perpustakaan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tajuk subjek diperlukan dengan alasan sebagai  berikut :
a.       Adanya proses temu kembali informasi. Artinya seorang pengindeks harus dapat memperkirakan kebutuhan informasi para pengguna.  Hal ini terdapat pada tahap analisis subjek dimana pengindeks harus selalu bertanya bagaimanakah dokumen yang diharapkan pengguna dapat ditemukan kembali.
b.      Karena adanya kebutuhan informasi bagi pengguna perpustakaan. Apabila dokumen yang relevan dengan suatu permintaan dapat diketahui eksistensinya di perpustakaan, maka hal ini ada kecocokan (Match) antara informasi yang ditemukan, dengan kata lain informasi yang terdapat dalam dokumen dalam batas-batas tertentu cocok dengan informasi yang dikehendaki. Kecocokan inilah yang merupakan inti  dari penemuan kembali informasi.
c.       Banyaknya koleksi bahan pustaka di perpustakaan, sehingga pengguna mudah menentukan informasi yang bagaimana sesuai dengan kebutuhan. Bagaimanapun besarnya dokumen, perpustakaan tidak akan ada artinya jika dokumen yang relevan tidak dapat diketahui tempatnya bila diperlukan, oleh karena itu perpustakaan perlu membangun katalog yang merupakan suatu sistem penemuan kembali informasi (Information Retrieval System).
d.      Menyusun atau menyimpan di rak mempermudah petugas pada khususnya dan mempermudah pengguna mengakses langsung informasi yang terdapat pada bahan pustaka
e.       Informasi langsung dapat dipecah-pecah menjadi kategori yang relatif tidak banyak.
f.       Informasi dapat digolongkan berdasarkan kelas ilmu pengetahuan menjadi seri kategori yang disusun secara logis.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tajuk subjek merupakan komponen yang penting dalam perpustakaan, jika tidak ada tajuk subjek pengguna perpustakaan akan kebingungan ketika akan mencari koleksi perpustakaan. Dengan adanya tajuk subjek maka pengguna perpustakaan akan lebih cepat dalam menemukan koleksi yang ada di perpustakaan.



DAFTAR PUSTAKA

Sri Rohyanti. - . Hand Out Analisis Subjek.Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar