Minggu, 24 Februari 2013

Pustakawan



     
     



       

       Pustakawan merupakan pekerjaan yang mulia, tidak semua orang bisa mengerjakan tugas pustakawan karena membutuhkan tenaga yang ahli dan orang yang berwawasan cukup tinggi. Kebanyakan orang menganggap bahwa mengelola perpustakaan termasuk pekerjaan yang mudah dan tidak perlu berpendidikan yang tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak semua orang bisa menjadi seorang pustakawan tanpa keahlian dan pengetahuan tentang perpustakaan.
       

        Pada suatu saat saya pernah ditanya teman, dia tanya “kuliah dimana?” ,saya “di UIN” ,dia “ngambil jurusan apa?” ,saya jawab “ilmu perpustakaan”, dia bilang gini “Cuma menata buku aja kuliah segala”. Itu merupakan bukti bahwa pustakawan bukan cita-cita yang diidam-idamkan semua orang.
      

        Secara tidak langsung perpustakan ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan bangsa dengan koleksi – koleksinya baik koleksi tercetak maupun non cetak, untuk mengelola perpustakaan tentunya harus ada pustakawannya yang ahli. Pekerjaan pustakawan diantaranya pengaadan buku, pengolahan, pemeliharaan,dll. Sekarang ini banyak perpustakaan yang menggunakan teknologi yang akan memudahkan pengunjung perpustakaan dalam mencari buku, meminjam buku, dan mengembalikan buku.  
       
      Salah satu yang menjadikan orang –orang tidak berminat menjadi pustakawan karena gaji yang rendah, memang jika belum diangkat menjadi pegawai negeri  bisa dikatakan gajinya masih rendah, kalau diswasta gajinya ya lumayan tinggi, buat calon – calon pustakawan jangan berkecil hati dengan gaji yang rendah, untuk sukses itu butuh proses dan perjuangan. Bekerja di perpustakaan menyenangkan selain bisa menafkahi keluarga juga bisa menambah ilmu dan wawasan.

Jumat, 22 Februari 2013

Sekjen PSSI Siap Dipecat, Asal...

Anggota Exco PSSI, Sihar Sitorus (kiri), Sekjen PSSI Halim Mahfudz (tengah), dan penanggung jawab timnas, Bob Hippy, memberikan keterangan seusai bertemu dengan pejabat sementara Ketua Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), Zhang Jilong, di Jakarta, Kamis (10/1/2013). Kedatangan delegasi AFC tersebut untuk menindaklanjuti upaya penyelesaian konflik PSSI dan KPSI.


JAKARTA, KOMPAS.com - Halim Mahfudz mengaku siap meletakkan jabatannya sebagai sekretaris jenderal PSSI jika hal itu memang sesuai prodesur. Pernyataan Halim tersebut menanggapi usulan keempat anggota Exco, yakni La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw, Toni Aprilianim, dan Erwin Dwi Budiawan. Keempatnya menilai kinerja Halim sudah melampui kewenangan ketua umum PSSI sehingga proses rekonsiliasi terhambat realisasinya.
"Jika memang saya harus diberhentikan dari posisi Sekjen, saya siap. Tentunya, harus lewat prosesur benar," jelas Halim di kantor PSSI, Jumat (22/2/2013).
"Kalau memang Exco sudah berkehendak demikian, berarti tugas saya selesai. Saya hanya menjalankan tugas, amanat, dan statuta. Tidak ada yang lainnya. Namun, saya minta penjelasan. Jangan berdasarkan asalan yang mengada-ada," sambungnya.
Ada dua cara pemberhentian dan pengusulan sekjen PSSI. Cara pertama, pemberhentian dan pengusulan Sekjen bisa dilakukan oleh Ketua Umum PSSI. Hak ketum untuk memberhentikan Sekjen diatur dalam statuta PSSI Pasal 40 ayat 2 Huruf C yang berbunyi: "Salah satu tanggung jawab Ketua Umum PSSI adalah melakukan pengawasan pekerjaan Sekretaris Jenderal."
Kemudian, Pasal 40 ayat 3 disebutkan: "Hanya Ketua Umum yang dapat mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris Jenderal". Cara kedua memberhentikan Sekjen adalah melalui rapat anggota Komite Eksekutif PSSI yang diatur dalam Pasal 37 ayat 1 huruf G "Komite Eksekutif berwenang mengangkat atau memberhentikan Sekretaris Jenderal atas usulan dari Ketua Umum. Sekretaris Jenderal harus menghadiri rapat-rapat komite sesuai tanggung jawab jabatannya."
Pasal 38 pun menjelaskan, "Komite Eksekutif mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari anggota yang hadir. Dalam hal terjadi suara berimbang, Ketua Umum berhak mengambil keputusan akhir. Pemungutan suara dengan kuasa atau dengan surat tidak diperkenankan".





 








 








         
 







 
 
 
 





 

Arsen Wenger : Saya tidak akan mundur


 



Manajer Arsenal Arsene Wenger tidak pernah terpikir untuk meninggalkan tim Meriam London.


 Manajer Arsenal Arsene Wenger menyatakan, dalam benaknya tidak pernah terbesit kata untuk mundur sebagai arsitek The Gunners.

Ketika ditanya mengenai pengunduran dirinya usai kalah 3-1 atas Bayern Munich pada pertengahan pekan ini, pria Prancis itu berkata: "Tidak pernah. Barang sedetik pun tidak," ujar Wenger seperti yang dilansir Sporting Life.

"Tanggung jawab saya adalah untuk menjaga dan membimbing tim ini ke arah yang saya rasa tepat.

"Yang terpenting bagi saya adalah fokus di laga selanjutnya dan coba memberikan yang terbaik, seperti yang dilakukan oleh semua pemain."


Arsen Wenger

REVEALED: French reports of Sarkozy talks with under-fire Wenger over PSG job

 

Paris St Germain have called on former France president Nicolas Sarkozy to help lure Arsene Wenger back home.
The Ligue 1 leaders are considering replacing Carlo Ancelotti at the end of the season, despite the club sitting pretty at the top of the table and still in the Champions Staying put: Arsene Wenger insists he will remain at Arsenal until 2014 and did not rule out signing a new dealLeague